Sesaat selepas mendengar kisah Adam dan Hawa
Terbit satu pertanyaan dalam diriku
Aku ini tulang rusuk kiri siapa?
Terbit satu pertanyaan dalam diriku
Aku ini tulang rusuk kiri siapa?
Bagaimana rupanya,
Tinggi atau rendah,
Kurus atau gempal,
Cerah atau gelap,
Tampan atau jelek.
Tinggi atau rendah,
Kurus atau gempal,
Cerah atau gelap,
Tampan atau jelek.
Puas aku membayangkan,
Impikan jejaka rupawan,
Persis seorang pahlawan.
Impikan jejaka rupawan,
Persis seorang pahlawan.
Ketika aku menginjak dewasa
Dikala sedang menuntut di menara
Timbul semula persoalan itu,
Aku ini tulang rusuk kiri siapa?
Dikala sedang menuntut di menara
Timbul semula persoalan itu,
Aku ini tulang rusuk kiri siapa?
Bagaimana hartanya,
Motor atau kereta,
3310 atau Iphone,
Selipar atau Adidas,
Miskin atau kaya,
Puas aku mencari
Impikan lelaki hartawan
Persis seorang jutawan.
Motor atau kereta,
3310 atau Iphone,
Selipar atau Adidas,
Miskin atau kaya,
Puas aku mencari
Impikan lelaki hartawan
Persis seorang jutawan.
Ketika aku akhirnya dewasa
Dikala sedang berusaha bekerja
Bertanyaku sekian kali,
Aku ini tulang rusuk kiri siapa?
Dikala sedang berusaha bekerja
Bertanyaku sekian kali,
Aku ini tulang rusuk kiri siapa?
Bagaimana akhlaknya,
Malas atau rajin,
Tergesa atau sabar,
Dungu atau pintar,
Jahat atau baik,
Puas aku berdoa
Impikan lelaki budiman,
Persis seorang beriman.
Malas atau rajin,
Tergesa atau sabar,
Dungu atau pintar,
Jahat atau baik,
Puas aku berdoa
Impikan lelaki budiman,
Persis seorang beriman.
Ku tanya lagi pada diri,
Aku ingin jadi tulang rusuk kiri siapa,
Aku ingin jadi tulang rusuk kiri siapa,
Pentingkah rupa?
Cukuplah yang sedap di mata,
Pentingkah harta?
Cukuplah yang mampu menyata,
Pentingkah iman?
Terdiam aku seketika.
Cukuplah yang sedap di mata,
Pentingkah harta?
Cukuplah yang mampu menyata,
Pentingkah iman?
Terdiam aku seketika.
Karena diriku melihat diri sendri,
bagai tak layak untuk disunting oleh pencinta Illahi,
Diriku lemah sekali,
Penuh dosa dan layak dicaci,
Bagaimana kalau pemilik tulang rusuk ini ketahui,
Bertapa hinanya si rusuk kiri
Pasti dia menyesal sekali
bagai tak layak untuk disunting oleh pencinta Illahi,
Diriku lemah sekali,
Penuh dosa dan layak dicaci,
Bagaimana kalau pemilik tulang rusuk ini ketahui,
Bertapa hinanya si rusuk kiri
Pasti dia menyesal sekali
Lalu ku tanamkan azzam,
Tuhan masih memberiku peluang
Akan ku berusaha membaiki diri,
Bagi melayakkan diri pada yang terbaik.
Semoga pemilik tulang rusuk kiri,
Akan bahagia bersamaku di dunia dan di akhirat nanti.
Kupersembahkan untuk pemilik tulang rusuk kiriku
Tuhan masih memberiku peluang
Akan ku berusaha membaiki diri,
Bagi melayakkan diri pada yang terbaik.
Semoga pemilik tulang rusuk kiri,
Akan bahagia bersamaku di dunia dan di akhirat nanti.
Kupersembahkan untuk pemilik tulang rusuk kiriku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar