Halaman

Minggu, 29 April 2012


Saat serabut otak terkendali oleh amarah
Semakin tak menyeimbangi
Mungkin…
Sakit tak terbalaskan mengawali kemustahilan berbalas
Emosi semakin menyeruak menuju lorong-lorong kecil
Hanya satu tujuan, satu fikiran, satu janji, satu harapan
Rangkaian kata tak terkendali
Permulaan dari hati yang tersakiti
Meruntuhkan keping-keping sukma
Fikiran positif sirna mengayun hati
Pengertian ku harapkan
Ku berjalan menuju satu janji
Hingga dewi hati hilang tak berbekas
Namun..
Kefanaan yang ku raih !
Diluar perkiraan, terpaku satu jejak membekas membeku
Saat jejak redup tervonis mati
Membangkitkan satu pelita sempurna


Karya : Sella Nurapni dan Nur Afidah Bekti Ardiasih J

Sabtu, 28 April 2012


Teruntuk Sahabat Muslimku J

Tak pernah ada jeda dalam persaudaraan ini
Karena sejak kita dipersaudarakan oleh iman, maka sejak itulah ikatan ini akan tetap mengikat cinta dihati kita
Kadang ku temukan engkau dalam do’a, kadang dalam mimpi dan tak jarang dalam kenangan kebersamaan
Allah hanya ingin memberi waktu pada kita untuk saling rindu agar persaudaraan ini semakin subur dengan ketulusan dan cinta..


-       Fact of Life J -

- Terurai Arah Tak Terarah-




Buliran tetes menerpa
Siapakah gerangan dirinya?
Menorehkan sejuta kisah
Namun bukanlah kasih
Torehan duka tak terarah
Seakan searah menyeimbangi
Diam kelu membeku
Secuil untaian kata sirnalah sudah
Melewati jejak hidup tak pasti
Penindasan seolah takdir
Kesalahan itulah kemunafikan
Tangan biadab menistakan semua
Bukti tinta kelam
Putih berganti hitam
Tiada lagi mentari disapa
Mendung kelabu menyertai setiap langkah
Uraian mensyiarkan malapetaka suratan
Coba berhenti sia jua
Entah dimanakah akhir kedzaliman ini?


Oleh : Nur Afidah Bekti Ardiasih J

-Kerinduan Pada Nikmat Sehat-




Lara ku rasa
Menelaah segala yang ada
Letih teringat semua
Indah ku tercipta
Desah syahdu tak termakna
Peristiwa syukur padaNYA
Sihat terindah tak ku cerca
Yaa Illahi Rabbi Sang Kuasa
Rindu ciptaku pada nikmatMU yang ku terima


Oleh : Nur Afidah Bekti Ardiasih J


Sepenggal Cerita



Lelaki Inggris bertanya : “Kenapa dalam Islam wanita tak boleh berjabat tangan dengan pria?”
Syaikh menjawab :  “Bisakah kamu berjabat tangan dengan Ratu Elizabeth?”
Lelaki Inggris menjawab : “Oh, tentu tidak bisa! Cuma orang-orang tertentu saja yang bisa berjabat tangan dengan ratu”

Syaikh tersenyum dan berkata : “Wanita-wanita kami (kaum muslimin) adalah para ratu dan ratu tak boleh berjabat tangan dengan pria sembarangan (yang bukan mahramnya)”

Lalu lelaki Inggris itu bertanya lagi : “Kenapa perempuan Islam menutupi tubuh dan rambut mereka?”
Syaikh tersenyum dan punya dua permen, ia membuka yang pertama dan yang satu lagi tertutup lalu melemparkan keduanya ke lantai yang kotor.

Syaikh bertanya : “Jika saya meminta Anda untuk mengambil satu permen, mana yang Anda pilih?”

Lelaki Inggris itupun menjawab : “Yang tertutup…”


Syaikh berkata : “Itulah cara kami memperlakukan dan melihat perempuan kami”



-        Just For Information –

Tak disarankan makan bayam dan tahu bersamaan, karena jika digabung akan membentuk senyawa yang bisa mengakibatkan terbentuknya batu atau kista dalam tubuh. Dan jangan makan timun saat haid ! Riset membuktikan bahwa makan timun saat haid bisa menyebabkan darah haid tersisa didinding rahim, setelah 5-10 tahun dapat menyebabkan kista dan kanker rahim!


Sumber : Prof.Dr.Asbudi, SPO


Keraguan itu mulai muncul

Keraguan yang ku tahu pasti akan datang

Waktu, jarak penyebab utama

Sosial, budaya, lingkungan menjadi pendukung

Akankah saling menguatkan diantara kita ?

Atau hanya berpasrah pada jalannya waktu yang tak pasti?



#2018

Diamku Cintaku


Ku mencoba memahami arti diam ini
Kenyataan hidup ku hadapi
Ketergesaan itu tak jua ku pungkiri
Tak bernyawa namun pasti
Rasa yang tak terdefinisi
Cintai sosok insan Illahi
Merengkuh dalam balutan suci

Yaa Rabbii..
Yaa Illahi…
Inilah diriku yang tak ayal dari nista duniawi
Tertatih menghindari fana tak abadi
Rosokan curam coba menghindari
Syiar bisikan hati seolah terjerit membisiki

Tuhanku…
Penciptaku…
Satu yang ku yakini hingga akhir waktu
Rabbiku takkan berdusta akan setiap firman-MU


By : Nur Afidah Bekti Ardiasih [Palembang, 28 April 2012]

Cintai Dalam Diam


Bila belum bersedia melangkah lebih jauh dengan seseorang, cukup cintai ia dalam diam ...
Karena diammu adalah salah satu bukti cintamu padanya ...
Kau ingin memuliakan dia, dengan tidak mengajaknya menjalin hubungan yang terlarang,
Kau tak mau merosak kesucian dan penjagaan hatinya..
Karena diammu memuliakan kesucian diri dan hatimu..
Menghindarkan dirimu dari hal-hal yang akan merusak izzah dan iffahmu ..
Karena diammu bukti kesetiaanmu padanya ..
Karena mungkin saja orang yang kau cinta adalah juga orang yang telah ALLAH swt pilihkan untukmu ...
Ingatkah kalian tentang kisah Fatimah dan Ali??
Yang keduanya saling memendam apa yang mereka rasakan ...
Tapi pada akhirnya mereka dipertemukan dalam ikatan suci nan indah ....
Karena dalam diammu tersimpan kekuatan ... kekuatan harapan ...
Hingga mungkin saja Allah akan membuat harapan itu menjadi nyata hingga cintamu yang diam itu dapat berbicara dalam kehidupan nyata ...
Bukankah Allah tak akan pernah memutuskan harapan hamba yang berharap pada-Nya??
Dan jika memang 'Cinta Dalam Diammu'  itu tak memiliki kesempatan untuk berbicara di dunia nyata, biarkan ia tetap diam ...
Jika dia memang bukan milikmu, Allah, melalui waktu akan menghapus 'Cinta Dalam Diammu' itu dengan memberi rasa yang lebih indah dan orang yang tepat ...
Biarkan 'Cinta Dalam Diammu'  itu menjadi memori tersendiri dan sudut hatimu menjadi rahasia antara kau dengan Sang Pemilik hatimu ...
Cintailah ia dalam diam, dari kejauhan, dengan kesederhanaan dan keikhlasan...
Ketika cinta kini hadir tidaklah untuk Yang Maha Mengetahui saat secercah rasa tidak lagi tercipta untuk Yang Maha Pencipta izinkanlah hati bertanya untuk siapa ia muncul dengan tiba-tiba...mungkinkah dengan ridha-Nya atau hanya mengundang murka-Nya...
Jika benar cinta itu karena Allah maka biarkanlah ia mengalir mengikuti aliran Allah karena hakikatnya ia berhulu dari Allah maka ia pun berhilir hanya kepada Allah..

Cukup cintai ia dalam diam...
bukan karena membenci hadirnya.. .tapi menjaga kesuciannya bukan karena menghindari dunia... tapi meraih surga-Nya bukan karena lemah untuk menghadapinya.. .tapi menguatkan jiwa dari godaan syaitan yang begitu halus dan menyelusup..


Cukup cintai ia dari kejauhan...
karena hadirmu tiada akan mampu menjauhkannya dari cobaan karena hadirmu hanya akan menggoyahkan iman dan ketenangan karena hadirmu mungkin saja akan membawa kenelangsaan hati-hati yang terjaga...


Cukup cintai ia dengan kesederhanaan...
memupuknya hanya akan menambah penderitaan menumbuhkan harapan hanya akan mengundang kekecewaan mengharapkan balasan hanya akan membumbui kebahagiaan para syaitan...
Maka cintailah ia dengan keikhlasan...
karena tentu kisah Fatimah dan Ali bin Abi Thalib diingini oleh hati... tapi sanggupkah jika semua berakhir seperti sejarah cinta Salman Al Farisi...?




catatan : *kutip dari www.iluvislam.com karya Mohd Rusdi Ramlee


Jumat, 27 April 2012

yang kuinginkan

karya : ayu_shafiyah 

Kala cinta menyapa dengan kondisi diri belum siap menyambutnya, yang ada hanyalah keresahan.
Kala cinta menyapa dengan bahagia yang ditawarkannya, yang ada hanyalah kebimbangan.
Hari ini, mentari dengan hangat sinarnya menerangi seluruh jagad, tak terkecuali hatiku yang penuh akan rindu dan harap.
Mawar di taman pun merekah menambah indahnya gelora yang kurasa.
Malam tadi, purnama tersenyum dengan putih cahayanya, membuat diri ini merasa tak sendiri dalam kelam dan pekatnya malam.
Bintang pun berkelap kelip menambah pesona dan keanggunan langit malam.

Rabb, mengapa Kau titipkan sebuah rasa untuknya dalam hatiku yang lemah tanpa daya?

Rabb, mengapa Kau hadirkan bayang dirinya dalam relung-relung jiwaku yang rapuh?

Rabb, mengapa Kau selipkan getaran sayang di setiap kata yang terucap dari bibir kelu?

Rabb, mengapa Kau lantunkan senandung cinta dalam bisikan hati yang masih ingin terbang bebas?

Kurangkum satu demi satu perasaan itu, kurajut hingga ia menyatu. Kucoba pahami makna dibalik sikap dan perilakunya, kucoba berkelana menembus maksud hatinya.

Rabb, Kau Maha Tahu. Bahwa pesonanya membelenggu kalbuku, bahwa hadirnya menghilangkan rinduku. Bahwa sapanya merekahkan senyumku, bahwa setiap katanya menancap dalam samudera hatiku.

Rabb, Kau Maha Tahu. Jika bukan dia sang pemilik tulang rusuk ini, kikislah pesonanya dari pelupuk mataku. Jika bukan dia pangeran dengan kencana keridhaan-Mu, hapus bayangannya dari ingatanku. Jika bukan dia nahkoda dalam perahu kehidupanku, bawa pergi dia jauh dari dermaga hatiku.
Yang ku inginkan hanyalah cinta-Mu, Ya Rabbi....

sumber : www.eramuslim.com

Aku Ini Tulang Rusuk Kiri Siapa?

Ketika aku remaja
Sesaat selepas mendengar kisah Adam dan Hawa
Terbit satu pertanyaan dalam diriku
Aku ini tulang rusuk kiri siapa?
Bagaimana rupanya,
Tinggi atau rendah,
Kurus atau gempal,
Cerah atau gelap,
Tampan atau jelek.
Puas aku membayangkan,
Impikan jejaka rupawan,
Persis seorang pahlawan.
Ketika aku menginjak dewasa
Dikala sedang menuntut di menara
Timbul semula persoalan itu,
Aku ini tulang rusuk kiri siapa?
Bagaimana hartanya,
Motor atau kereta,
3310 atau Iphone,
Selipar atau Adidas,
Miskin atau kaya,
Puas aku mencari
Impikan lelaki hartawan
Persis seorang jutawan.
Ketika aku akhirnya dewasa
Dikala sedang berusaha bekerja
Bertanyaku sekian kali,
Aku ini tulang rusuk kiri siapa?

Bagaimana akhlaknya,
Malas atau rajin,
Tergesa atau sabar,
Dungu atau pintar,
Jahat atau baik,
Puas aku berdoa
Impikan lelaki budiman,
Persis seorang beriman.
Ku tanya lagi pada diri,
Aku ingin jadi tulang rusuk kiri siapa,
Pentingkah rupa?
Cukuplah yang sedap di mata,
Pentingkah harta?
Cukuplah yang mampu menyata,
Pentingkah iman?
Terdiam aku seketika.
Karena diriku melihat diri sendri,
bagai tak layak untuk disunting oleh pencinta Illahi,
Diriku lemah sekali,
Penuh dosa dan layak dicaci,
Bagaimana kalau pemilik tulang rusuk ini ketahui,
Bertapa hinanya si rusuk kiri
Pasti dia menyesal sekali
Lalu ku tanamkan azzam,
Tuhan masih memberiku peluang
Akan ku berusaha membaiki diri,
Bagi melayakkan diri pada yang terbaik.
Semoga pemilik tulang rusuk kiri,
Akan bahagia bersamaku di dunia dan di akhirat nanti.









Kupersembahkan untuk pemilik tulang rusuk kiriku  

Cinta Tanpa Noda


ISTIMEWA BUAT REMAJAKU SAYANG YANG BELUM BERUMAH TANGGA...

Tak mampu kudustai rasa ini,
Cukuplah dengan pertautan hati,
Belum masanya berhubung saban hari,
Awasi hati dan anggota,
takutkan Ilahi.
Aduh!
Beratnya menggalas perasaan cinta,
Tatkala pacaran menjadi budaya,
Mujurlah wahyu menunjuk cara,
Jangan diikut sebahagian besar manusia.
(Al-An'am: 116).

Cintaku bukan cinta murahan,
Jati diri benteng pertahanan,
Cabaran komunikasi  kutundukkan,
Mengawal hati formula kekuatan.
Kuberazam pada diri,
Kuingin mahligai kasihku berdiri,
Tanpa kenangan cinta yang dicemari,
Tanpa noda kemurkaan Ilahi.